Rabu, 28 Maret 2012

Pencemaran Lingkungan


A. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Selengkapnya.....
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.




A.Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Pencemaran Air Sungai

Pengaruh Pencemaran Air

pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksida­oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang
Pencemaran udara


Tulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah.


Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia manusia.
Sebagai Contoh :
1. Mata

Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.

Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih


Bagi Masyarakat yang tinggal di daerah atau kota-kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi, diminta untuk lebih waspada. Pasalnya, polusi udara termasuk asap rokok ditengarai menjadi penyebab utama kanker paru-paru. "Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit kanker yang jumlah penderitanya terus meningkat


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat

Jenis Limbah yang menyebabkan Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah berawal dari limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
Limabah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk. perdagang-an, pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain

Limbah domestik dalam jumlah besar memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari tanah. Kita bisa pisahkan sampah yang dapat di uraikan mikroorganisme dan sampah yang tidak bisa di uraikan mikroorganisme. Maka bijaklah kita yang memisahkan sampah organik dan anorganik.


Hujan asam terbentuk jika belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) dan gas lain dari pabrik atau kendaraan bermotor bercampur dengan air di udara menghasilkan asam. Asam dalam awan terbawa angin hingga ribuan kilometer. Ketika hujan turun dari awan, asam tersebut turut jatuh ke bumi. Inilah yang dinamakan hujan asam. Hujan asam berbahaya bagi manusia, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya. Hujan asam pernah membuat ikan di danau Amerika Utara mati. Hujan asam juga dapat merusak bangunan yang terbuat dari logam, misalnya jembatan..

Jumat, 23 Maret 2012

JUNGLE SURVIVAL



PENDAHULUAN

A. Latar belakang
    Hutan Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi sesuai dengan faktor Geografis dan Topografisnya. Hutan ini terdiri dari Hutan tropis, Hutan hujan tropis, padang rumput dan rawa atau hutan mangrope(bakau). Keberadaan manusia di hutan disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena sengaja memasuki hutan tersebut, adanya musibah pesawat terbang yang jatuh kedalam hutan atau karena sebab lain. Hal yang terjadi di hutan kadangkal tidak dapat terduga sebelumnya dan membuat seseorang atau sekelompok orang yang berada didalamnya mungkin dalam keadaan tidak menentu.. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan hutan yang asing dari kebiasaan sehari-hari, atau dalam kondisi darurat dimana sarana terbatas kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dan kondisi hutan

B. Maksud dan Tujuan
    Pengetahuan Jungle Survival dapat memberikan gambaran dan tindakan yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup dihutan. Dengan berbekal pengetahuan, semangat hidup yang tinggi, berdoa dan berusaha, diahrapkan berhasil apabila menghadapi kondisi survival dihutan. Sehingga suatu saat mampu menghadapi kondisi di medan kritis, setelah melatih diri untuk dapat berinisiatif dan mampu menghadapi kesulitan yamg dihadapi


KONDISI JUNGLE SURVIVAL

A. Pengertian Jungle Survival
    Jungle survival adaalh suatu keadaan yang tidak menentu yang dihadapi seseorang atau sekelompok oarang pada daerah terasing dan terisolir dihutan. Survive berarti mampu mempertahankan hidup dan lolos dari kondisi yang tidak menentu. Sedangkan Survivor adalah individo atau kelompok orang yang berusaha mempertahankan hidup pada keadaan atau kondisi tidak menentu yang tidak dapat diduga sebelumnya.

B. Problema Jungle Survival
    Problema atau masalah yang berpengaruh tergantung pada situasi yang dihadapi dan satu sam lain memiliki hubungan sebab akibat. Masalah ini berasal dari tiga aspek yaitu :
  1. Aspek psikologis yang merupakan masalah mental. Contoh : takut, cemas, panik, terasing, bosan, kesepian, tertekan dan putus asa
  2. Aspek fisiologis yang berkaitan dengan masalag fisik. Contoh : lapar, haus, lelah, mengantuk dan sakit
  3. Aspek lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor. Contoh : panas, dingin, hujan, angin, hewan berbahaya, hutan lebat dan medan berbahaya
Kemampuan setiap individu berbeda dalam menghadapi pengaruh tersebut. Seseorang yamg biasa hidup dengan berbagai fasilitas akan sulit menghadapinya apabila tidak pernah berlatih dan tidak ditunjang dengan pengetahuan survival

C. Tindakan pada saat Jungle Survival
    Tahap awal sebelum melakukan tindakan adalah survivor menyadari kondisi yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tidakan yang diamabil berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang tidak beguna.

1. Tindakan Umum
    Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahat yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP.
        S-Stop, berhenti dan beristirahat
        T-Thinking, berfikirlah sadari masalah yang dihadapi
        O-Observe, amati keadaan sekeliling
        P-Planning, buat rencana mengenai tindakan atau usaha yang akan dilakukan
    Problem atau masalah yangdihadapi soseorang akan lebih banyak daripada berkelompok, karena semua resiko yang akan terjadi hanya dihadapi oleh satu orang. Jangan bertindak sendiri-sendiri jika seorang survivor labih dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat menghemat waktu dan tenaga demikian pula masalah psikologis akan lebih teratasi. Timbuhkan rasa kebersamaan kelompok dan toleransi antar individu. Pilih seorang yang dianggap mampu untuk jadi pemimpin. Buatlah rencana dan ambil keputusan berdasarkan musyawarah.

2. Tindakan Saat Musibah
    a.  Bebrapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tetap tinggal dilokadi dan menunggu pertolongan SAR.
        1. Survivor mengetahui bahwa telah diketahuai hubungan radio atau   rute perjalanan ada yang mengetahui.
        2. Cari daerah yang terbuka untuk memudahkan tim SAR menemukan atau mengetahui dan bisa melakukan komunikasi lapangan
        3. Cari lokasi yang terdapat sumber air dan makanan
        4. Menangani survivor yang menderita
            Tindakan yang dilakukan :
            1. Rawat survivor yang sakit atau menderita
            2. Membuat tempat berlindung dari cuaca buruk dan hewan berbahaya
            3. Hemat pesediaan makanan yang ada dan beruasaha mencari tambahan disekitar lokasi
  4. Siapkan dan buatlah tanda darat keudara dengan piroteknik maupun dengan tanda lainnya seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna kontras, asap dari membakar sampah dan lain-lain


    b. Tindakan bila meninggalkan lokasi :
        1. Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam perjalanan
        2. Tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari atau alat petunjuk lainnya
        3. Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan bahan yang dibawa, serta arah yang diatuju.
        4. Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan
        5. Ikutilah punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada didaerah pegunungan
        6. Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis
        7. Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivaok dan jangna melakukan perjalanan malam
        8. Buatlah perapian untuk memasak, mengahangatkan tubuh dan untukmelindingi diri dari serangga dan hewan berbahaya

TEKNIK JUNGLE SURVIVAL

A. Menentukan Arah Dan Lintasan

Pada keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan adalah melakukan orientasi medan, kemudian memilih lintasan yang aman sehingga tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai.
    1. Menentukan Arah
        a. Berpedoman pada arah matahari, matahari selalu terbit dari timur dan terbenam arah barat
        b. Berpedoman pada bintang, rasi bintang crux atau bintang salib, garis diagonalnya bila ditarik sampai kekaki langit, menunjukkan arah selatan
        c. Berpedoman pada lumut di pohon, pada daerah terbuka, cari sebuah pohon dan lihatlah lumuat yang menempel pada pohon tersebut, lumut yang lebih tebal menunjukkan arah barat sedangkan yang tipis arah timur. Petunjuk ini tidak berlaku untuk daerah lereng atau lembah atau hutan lebat
    2. Memilih Lintasan
        a. Melakukan perjalanan didataran rendah :
            Pertama tentukan arah yang dituju, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lintasan yang tidak mementu atau berputar-putar disekitar lokasi. Apabila menghadapi sungai yag besar dan sulit disebrangi maka ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah survival, karena kemungkinan akan melewati perkampungan penduduk
        b. Melakukan perjalanan dipegunungan :
            Tentukan arah dan ikuti punggungan gunung. Jangan berjalan di lembah atau pada aliran sungai, karena sungai dipegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun

B. Jejak

    Pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentu ini perlu diketahui agar dapat membedakan individu yang melintas daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah pergerakan SURVIVOR
    1. Jejak hewan
        Berupa telapak kaki, kotoran dan sibakan tumbuhan, dapat menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, pola dan tingkah             laku. Sehingga dapat diambil tindakan membuat jerat atau menghindari hewan berbahaya
    2. Jejak manusia
        Berupa telapak kaki, sepatu atau sandal, sibakan atau patahan tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Sehingga dapat menunjukkan             aktivitas aktivitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan, penjelajah atau survivor
    3. Membuat jejak
        Usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat membuat jejak yang jelas agar Tim SAR mudah                 melacak. Jejak ini dapat dibuat sesuai dengan alat atau barang yang dibawa atau tanpa alat
        1. Menggunakan alat atau barang
            a. Potongan tali yang diikatkan pada batang pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan
            b. Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon
            c. Sampah, potongan kain dan barang lain terutama yang berwarna mencolok, diletakkan pada jarak tertentu sepanjang jalu yang dilalui
        2.Tanpa menggunakan alat
            a. Menyibakan  atau mematahkan tumbuhan
            b. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuan semak yang berwarna mencolok
            c. Menyi\usun batu atau ranting membentuk panah
            d. Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gembur

C. Mencari air

    Air merupakan kebuutuhan pokok manusia. Dalam survive, penggunaan air harus dihemat dan jangan  melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan meningkat. Ketersediaan air dihutan cukup banyak dan dapat diproleh dari berbagai sumber. Berdasarkan sumbernya, air diperoleh perlu dimurnikan dahulu, ada pula yang langsung dapat diminum.
    1. Air yang dimurnikan
        Air ini perlu diendapkan atau dimasak karena kemungkinan keruh, mengandung cacing dan mikroorganisme yang berbahaya.
        Air ini adalah sebagai berikut
            a. Air yang berasal dari sungai yang besar
            b. Air genangan
            c. Air dari perasan lumut
            d. Air dari tebasan pohon pisang
            e. Air dari bunga kantung semar
            f.  Air dari hasi menggali pasir dari sungai kering
            g.  Air sungai pegunungan, walaupun dapat diminum langsung, alangkah baiknya dimasak dulu
    2.Air yang dapat langsung diminum
        a. Air hujan yang ditampung pada daun lebar, ponco dan alat lainnya
        b. Air berasal dari mata air
        c. Air embun pada daun
        d. Air dari tebasan rotan dan akar gantung atau liana
        e. Air pada ruas bambu
        f. Air dari tebasan dari bunga(manggar) aren, nipah atau jenis palem lainnya
        g. Air hasil pengembunan dengan cara menyelubungi ranting pohon berdau lebat dengan plastik besar

D. Tempat berlindung
    Kendala survivor saat tidak melakukan perjalanan tergantung dari kondisi lingkungan dilokasi tersebut. Mencari atau membuat tempat berlindung sangat diperlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan, sehingga kebutuhan istirahat terbutuhi secara aman. Membuat tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah survivor, alat atauperlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh alam  danberapa ;ama survivor pada lokasi tesebut
    Macam-macam tempat berlindung
    1. Gua atau Gua atau cekungan
    2. Pohon tumbang
    3. Lubang besar pada pohon
    4. Bivoak yang dibuat dari rangka batang dan susunan daun lebar
    5. Bivoak dengan bahan ponco, plastik, parasut dan bahan lebar lainnya
    6. Didaerah rawa dapat dilakukan dengan membuat para-para, dengan jaring(hammock) dan duduk pada cabang dengan tubuh di ditambat tali kepohon
Pergerakan malam dihutan sangat berbahaya, cari dan buatlah tempat berlindung sebelum matahari terbenam

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivoak :
    1. Pilih lokasi yang datar
    2. Bivoak tidak bocor dan tegenang air saat hujan
    3. Tidak pada aliran air
    4. Terlindung dari terpaan angin
    5. Tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal
    6. Tidak pada lintasan binatang buas
    7. Tidak berada dibawah pohon lapuk
    8. Lokasi dekat dengan sumber air jika survivor tidak berpindah-pindah
    Dalam pembuatan bivoak dibutuhkan kerjasama kelompok, buatlah bentuk yang sederhana sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Lantai bivoak sebaiknya diberi alas dengan daun-daun kering atau dengan alat yang dibawa agar tubuh tudak kehilangan panas akibat kontak langsung dengan tanah

E. Perapian

    Api sangat diperlukan untuk memasak, menghangatkan tubuh pada cuaca dingin dan mengusir serangga. Beberapa hewan tidak akan mendekat apabila ada perapian. Asap dari hasil pembakaran dapat dijadikan tanda dari darat ke udara sehingga memudahkan Tim Sar untuk mengetahui posisi survivor berada. Untuk membuat perapian dibutukan 3 unsur yaitu : bahann bakar, udara dan sumber panas

1. Bahan bakar
Kayu kering dan tidak bergabus sangat baik untuk membuat perapian, kumpulkan kayu dan ranting , kemudian potong dan dibelah. Jika hanya menemukan kayulembab, maka bauanglah kulitnya dan iris tipis membentuk serpihan. Getah damar yang mengandung terpetin dapat digunakan sabagai bahan bakar pemicu, demikian pula kalau ada lilin, kain atau bahan lain yang mudah terbakar
2. Udara
    Dalam proses pembakaran membutuhkan udara, maka susunan kayu jangan terlalu rapat agar sirkulasi cukup. Susunan ini dapat membentuk piramda atau kerucut
3. Sumber panas
    a. Berasal dari korek api
    b. Sinar matahari yang difokuskan melalui lensa cembung atau kaca pembesar
    c. Gesekan bambu dengan bambu
    d. Gesekan busur dengan gurdi
    e. Benturan golok atau pisau baja pada batu
    f. Dari alal lain seperti : batu pematik atau fire starter yang ada pada survival kit.
    Membuat perapian membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Tentukan lokasi yang aman dan perhatikan arah angin sehingga asap yang ditimbulkan tidak mengganggu. Hematlah korek api saat membuat perapian tanpa korek api sangat sulit, jagalah api yang sedang menyala dan matikan apabila akan meninggalkan lokasi

F. Makanan
    Manusia sanagat membutuhkan makanan untuk kelangsungan proses metabolisme dalam tubuh, kebutuhan makanan ini bersumber dari tumbuhan atau hewan. Ketersediaan makanan sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan kemampuan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan danhewan dalam keadaan survival. Dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang perlu diperhatikan adalah fungsi untuk tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang mengandung banyak karbohidrat, hindarilah makanan kering, banyak pati, banyak bumbu dan daging apabila ketersediaan air terbatas. Dalam keadaan survive, tenaga yang dimiliki sangat tergantung dari makanan, oleh karena itu jangan gelisah dan menghambur-hamburkan tenaga secara percuma sebab kebutuhan makanan dan air akan meningkat. Usahakan mengelola atau memasak bahan makanan yang didapat, hal ini penting untuk mensterilkan bahan makanan dan dapat untuk mempermudah kerja pada alat pencernaan.