PENDAHULUANA. Latar belakang
Hutan Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi sesuai
dengan faktor Geografis dan Topografisnya. Hutan ini terdiri dari Hutan
tropis, Hutan hujan tropis, padang rumput dan rawa atau hutan
mangrope(bakau). Keberadaan manusia di hutan disebabkan oleh beberapa
hal yaitu karena sengaja memasuki hutan tersebut, adanya musibah pesawat
terbang yang jatuh kedalam hutan atau karena sebab lain. Hal yang
terjadi di hutan kadangkal tidak dapat terduga sebelumnya dan membuat
seseorang atau sekelompok orang yang berada didalamnya mungkin dalam
keadaan tidak menentu.. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan
hutan yang asing dari kebiasaan sehari-hari, atau dalam kondisi darurat
dimana sarana terbatas kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dan
kondisi hutan
B. Maksud dan Tujuan
Pengetahuan Jungle Survival dapat memberikan gambaran dan tindakan
yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup dihutan. Dengan berbekal
pengetahuan, semangat hidup yang tinggi, berdoa dan berusaha,
diahrapkan berhasil apabila menghadapi kondisi survival dihutan.
Sehingga suatu saat mampu menghadapi kondisi di medan kritis, setelah
melatih diri untuk dapat berinisiatif dan mampu menghadapi kesulitan
yamg dihadapi
KONDISI JUNGLE SURVIVALA. Pengertian Jungle Survival
Jungle survival adaalh suatu keadaan yang tidak menentu yang dihadapi
seseorang atau sekelompok oarang pada daerah terasing dan terisolir
dihutan. Survive berarti mampu mempertahankan hidup dan lolos dari
kondisi yang tidak menentu. Sedangkan Survivor adalah individo atau
kelompok orang yang berusaha mempertahankan hidup pada keadaan atau
kondisi tidak menentu yang tidak dapat diduga sebelumnya.
B. Problema Jungle Survival
Problema atau masalah yang berpengaruh tergantung pada situasi yang
dihadapi dan satu sam lain memiliki hubungan sebab akibat. Masalah ini
berasal dari tiga aspek yaitu :
- Aspek psikologis yang merupakan masalah mental. Contoh : takut, cemas, panik, terasing, bosan, kesepian, tertekan dan putus asa
- Aspek fisiologis yang berkaitan dengan masalag fisik. Contoh : lapar, haus, lelah, mengantuk dan sakit
- Aspek
lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor. Contoh :
panas, dingin, hujan, angin, hewan berbahaya, hutan lebat dan medan
berbahaya
Kemampuan setiap individu berbeda dalam menghadapi
pengaruh tersebut. Seseorang yamg biasa hidup dengan berbagai fasilitas
akan sulit menghadapinya apabila tidak pernah berlatih dan tidak
ditunjang dengan pengetahuan survival
C. Tindakan pada saat Jungle Survival
Tahap awal sebelum melakukan tindakan adalah survivor menyadari kondisi
yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tidakan
yang diamabil berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang
tidak beguna.
1. Tindakan Umum
Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahat
yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP.
S-Stop, berhenti dan beristirahat
T-Thinking, berfikirlah sadari masalah yang dihadapi
O-Observe, amati keadaan sekeliling
P-Planning, buat rencana mengenai tindakan atau usaha yang akan dilakukan
Problem atau masalah yangdihadapi soseorang akan lebih banyak daripada
berkelompok, karena semua resiko yang akan terjadi hanya dihadapi oleh
satu orang. Jangan bertindak sendiri-sendiri jika seorang survivor labih
dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat
menghemat waktu dan tenaga demikian pula masalah psikologis akan lebih
teratasi. Timbuhkan rasa kebersamaan kelompok dan toleransi antar
individu. Pilih seorang yang dianggap mampu untuk jadi pemimpin. Buatlah
rencana dan ambil keputusan berdasarkan musyawarah.
2. Tindakan Saat Musibah a. Bebrapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tetap tinggal dilokadi dan menunggu pertolongan SAR.
1. Survivor mengetahui bahwa telah diketahuai hubungan radio atau rute perjalanan ada yang mengetahui.
2. Cari daerah yang terbuka untuk memudahkan tim SAR menemukan atau mengetahui dan bisa melakukan komunikasi lapangan
3. Cari lokasi yang terdapat sumber air dan makanan
4. Menangani survivor yang menderita
Tindakan yang dilakukan :
1. Rawat survivor yang sakit atau menderita
2. Membuat tempat berlindung dari cuaca buruk dan hewan berbahaya
3. Hemat pesediaan makanan yang ada dan beruasaha mencari tambahan disekitar lokasi
4. Siapkan dan buatlah tanda darat keudara dengan piroteknik maupun
dengan tanda lainnya seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna
kontras, asap dari membakar sampah dan lain-lain
b. Tindakan bila meninggalkan lokasi :
1. Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam perjalanan
2. Tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari atau alat petunjuk lainnya
3. Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik,
perlengkapan dan bahan yang dibawa, serta arah yang diatuju.
4. Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan
5. Ikutilah punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada didaerah pegunungan
6. Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis
7. Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivaok dan jangna melakukan perjalanan malam
8. Buatlah perapian untuk memasak, mengahangatkan tubuh dan untukmelindingi diri dari serangga dan hewan berbahaya
TEKNIK JUNGLE SURVIVALA. Menentukan Arah Dan LintasanPada
keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan adalah
melakukan orientasi medan, kemudian memilih lintasan yang aman sehingga
tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai.
1. Menentukan Arah
a. Berpedoman pada arah matahari, matahari selalu terbit dari timur dan terbenam arah barat
b. Berpedoman pada bintang, rasi bintang crux atau bintang salib,
garis diagonalnya bila ditarik sampai kekaki langit, menunjukkan arah
selatan
c. Berpedoman pada lumut di pohon, pada daerah
terbuka, cari sebuah pohon dan lihatlah lumuat yang menempel pada pohon
tersebut, lumut yang lebih tebal menunjukkan arah barat sedangkan yang
tipis arah timur. Petunjuk ini tidak berlaku untuk daerah lereng atau
lembah atau hutan lebat
2. Memilih Lintasan
a. Melakukan perjalanan didataran rendah :
Pertama tentukan arah yang dituju, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari lintasan yang tidak mementu atau berputar-putar disekitar
lokasi. Apabila menghadapi sungai yag besar dan sulit disebrangi maka
ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah
survival, karena kemungkinan akan melewati perkampungan penduduk
b. Melakukan perjalanan dipegunungan :
Tentukan arah dan ikuti punggungan gunung. Jangan berjalan di
lembah atau pada aliran sungai, karena sungai dipegunungan cukup curam
dan kadang kala membentuk air terjun
B. Jejak
Pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang
menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentu ini perlu diketahui agar
dapat membedakan individu yang melintas daerah tersebut. Jejak dapat
pula sebagai penunjuk arah pergerakan SURVIVOR
1. Jejak hewan
Berupa telapak kaki, kotoran dan sibakan tumbuhan, dapat
menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, pola
dan tingkah laku. Sehingga dapat diambil tindakan membuat
jerat atau menghindari hewan berbahaya
2. Jejak manusia
Berupa telapak kaki, sepatu atau sandal, sibakan atau patahan
tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Sehingga dapat
menunjukkan aktivitas aktivitas seseorang sebagai pemburu,
perambah hutan, penjelajah atau survivor
3. Membuat jejak
Usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan
pergerakan dapat membuat membuat jejak yang jelas agar Tim SAR mudah
melacak. Jejak ini dapat dibuat sesuai dengan alat atau
barang yang dibawa atau tanpa alat
1. Menggunakan alat atau barang
a. Potongan tali yang diikatkan pada batang pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan
b. Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon
c. Sampah, potongan kain dan barang lain terutama yang berwarna
mencolok, diletakkan pada jarak tertentu sepanjang jalu yang dilalui
2.Tanpa menggunakan alat
a. Menyibakan atau mematahkan tumbuhan
b. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuan semak yang berwarna mencolok
c. Menyi\usun batu atau ranting membentuk panah
d. Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gembur
C. Mencari air
Air merupakan kebuutuhan pokok manusia. Dalam survive, penggunaan air
harus dihemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena
kebutuhan air akan meningkat. Ketersediaan air dihutan cukup banyak dan
dapat diproleh dari berbagai sumber. Berdasarkan sumbernya, air
diperoleh perlu dimurnikan dahulu, ada pula yang langsung dapat diminum.
1. Air yang dimurnikan
Air ini perlu diendapkan atau dimasak karena kemungkinan keruh, mengandung cacing dan mikroorganisme yang berbahaya.
Air ini adalah sebagai berikut
a. Air yang berasal dari sungai yang besar
b. Air genangan
c. Air dari perasan lumut
d. Air dari tebasan pohon pisang
e. Air dari bunga kantung semar
f. Air dari hasi menggali pasir dari sungai kering
g. Air sungai pegunungan, walaupun dapat diminum langsung, alangkah baiknya dimasak dulu
2.Air yang dapat langsung diminum
a. Air hujan yang ditampung pada daun lebar, ponco dan alat lainnya
b. Air berasal dari mata air
c. Air embun pada daun
d. Air dari tebasan rotan dan akar gantung atau liana
e. Air pada ruas bambu
f. Air dari tebasan dari bunga(manggar) aren, nipah atau jenis palem lainnya
g. Air hasil pengembunan dengan cara menyelubungi ranting pohon berdau lebat dengan plastik besar
D. Tempat berlindung
Kendala survivor saat tidak melakukan perjalanan tergantung dari
kondisi lingkungan dilokasi tersebut. Mencari atau membuat tempat
berlindung sangat diperlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan
berbahaya atau kondisi medan, sehingga kebutuhan istirahat terbutuhi
secara aman. Membuat tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah
survivor, alat atauperlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh
alam danberapa ;ama survivor pada lokasi tesebut
Macam-macam tempat berlindung
1. Gua atau Gua atau cekungan
2. Pohon tumbang
3. Lubang besar pada pohon
4. Bivoak yang dibuat dari rangka batang dan susunan daun lebar
5. Bivoak dengan bahan ponco, plastik, parasut dan bahan lebar lainnya
6. Didaerah rawa dapat dilakukan dengan membuat para-para, dengan
jaring(hammock) dan duduk pada cabang dengan tubuh di ditambat tali
kepohon
Pergerakan malam dihutan sangat berbahaya, cari dan buatlah tempat berlindung sebelum matahari terbenam
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivoak :
1. Pilih lokasi yang datar
2. Bivoak tidak bocor dan tegenang air saat hujan
3. Tidak pada aliran air
4. Terlindung dari terpaan angin
5. Tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal
6. Tidak pada lintasan binatang buas
7. Tidak berada dibawah pohon lapuk
8. Lokasi dekat dengan sumber air jika survivor tidak berpindah-pindah
Dalam pembuatan bivoak dibutuhkan kerjasama kelompok, buatlah bentuk
yang sederhana sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Lantai bivoak
sebaiknya diberi alas dengan daun-daun kering atau dengan alat yang
dibawa agar tubuh tudak kehilangan panas akibat kontak langsung dengan
tanah
E. Perapian
Api sangat diperlukan untuk memasak, menghangatkan tubuh pada cuaca
dingin dan mengusir serangga. Beberapa hewan tidak akan mendekat apabila
ada perapian. Asap dari hasil pembakaran dapat dijadikan tanda dari
darat ke udara sehingga memudahkan Tim Sar untuk mengetahui posisi
survivor berada. Untuk membuat perapian dibutukan 3 unsur yaitu : bahann
bakar, udara dan sumber panas
1. Bahan bakar
Kayu kering dan
tidak bergabus sangat baik untuk membuat perapian, kumpulkan kayu dan
ranting , kemudian potong dan dibelah. Jika hanya menemukan kayulembab,
maka bauanglah kulitnya dan iris tipis membentuk serpihan. Getah damar
yang mengandung terpetin dapat digunakan sabagai bahan bakar pemicu,
demikian pula kalau ada lilin, kain atau bahan lain yang mudah terbakar
2. Udara
Dalam proses pembakaran membutuhkan udara, maka susunan kayu jangan
terlalu rapat agar sirkulasi cukup. Susunan ini dapat membentuk piramda
atau kerucut
3. Sumber panas
a. Berasal dari korek api
b. Sinar matahari yang difokuskan melalui lensa cembung atau kaca pembesar
c. Gesekan bambu dengan bambu
d. Gesekan busur dengan gurdi
e. Benturan golok atau pisau baja pada batu
f. Dari alal lain seperti : batu pematik atau fire starter yang ada pada survival kit.
Membuat perapian membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Tentukan lokasi
yang aman dan perhatikan arah angin sehingga asap yang ditimbulkan tidak
mengganggu. Hematlah korek api saat membuat perapian tanpa korek api
sangat sulit, jagalah api yang sedang menyala dan matikan apabila akan
meninggalkan lokasi
F. Makanan
Manusia sanagat membutuhkan makanan untuk kelangsungan proses
metabolisme dalam tubuh, kebutuhan makanan ini bersumber dari tumbuhan
atau hewan. Ketersediaan makanan sangat tergantung pada kondisi
lingkungan dan kemampuan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan danhewan
dalam keadaan survival. Dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang
perlu diperhatikan adalah fungsi untuk tubuh. Makanan yang baik adalah
makanan yang mengandung banyak karbohidrat, hindarilah makanan kering,
banyak pati, banyak bumbu dan daging apabila ketersediaan air terbatas.
Dalam keadaan survive, tenaga yang dimiliki sangat tergantung dari
makanan, oleh karena itu jangan gelisah dan menghambur-hamburkan tenaga
secara percuma sebab kebutuhan makanan dan air akan meningkat. Usahakan
mengelola atau memasak bahan makanan yang didapat, hal ini penting untuk
mensterilkan bahan makanan dan dapat untuk mempermudah kerja pada alat
pencernaan.